Covenant Protestant Reformed Church
Bookmark and Share

Apakah Kristus Menanggung Murka Allah atas Seluruh Umat Manusia?

Prof. Herman Hanko

 

Saya menerima sebuah pertanyaan yang mendalam dan tajam dari seorang saudara yang telah membaca buku karya Dr. Abraham Kuyper, Particular Grace, yang diterbitkan oleh Reformed Free Publishing Association (RFPA) di Michigan, dan tersedia dari CPRC (£22, termasuk ongkos kirim).

Seperti yang diketahui oleh setiap orang yang mengenal sejumlah tulisan Dr. Kuyper, di bagian awal pelayanannya, ia adalah sorang pembela yang kuat dan gigih bagi doktin tentang anugerah yang berdaulat dan partikuler. Ia berjuang dengan keras melawan kaum liberal di dalam gereja-gereja Reformed di Belanda yang mengajarkan Arminianisme (yang dikutuk oleh Pasal-Pasal Ajaran Dordrecht) dan Pelagianisme yang terang-terangan di dalam bentuknya yang paling buruk. Di masa lebih akhir dari hidupnya, ketika ia mendirikan partai politik dan mencalonkan diri menjadi anggota parlemen, barulah ia mengubah pandangan-pandangannya dan memperkenalkan kepada gereja doktrin tentang anugerah umum yang sangat merusak itu, meskipun ia masih dengan tepat menyangkal pandangan bahwa Allah ingin menyelamatkan kaum reprobat.

Si penanya, yang juga meyakini kebenaran tentang anugerah yang partikuler, bertanya tentang paragraf yang mengawali bab 24 dari buku Particular Grace Kuyper: “Meskipun kita berkomitmen kepada pengakuan bahwa buah dari penderitaan Kristus telah ditetapkan hanya bagi kaum tebusan, kita pada saat yang sama mengakui secara penuh keyakinan dan penekanan bahwa Ia menanggung murka Allah terhadap dosa seluruh umat manusia” (hlm. 208). Menurut pertimbangan si penanya, pernyataan tersebut terlihat berlawanan dengan pengajaran seluruh buku tersebut. Dan memang terlihat seperti demikian.

Dr. Kuyper adalah seorang theolog yang cukup tajam untuk menghindari kontradiksi nyata yang disarankan oleh paragraf ini. Akan tidak adil terhadap Kuyper jika menuduhnya berpegang pada dua posisi yang berkontradiksi: Anugerah yang partikuler dari Allah di atas salib hanya untuk kaum pilihan dan anugerah yang umum dari Allah di atas salib untuk semua manusia – seperti yang diajarkan secara keliru oleh banyak pihak pada saat ini. Kita harus menemukan makna dari pernyataan Kuyper di dalam konteks bab 24 dan keyakinannya yang teguh bahwa anugerah itu berdaulat dan hanya bagi kaum pilihan. Anugerah itu berakar di dalam karya pendamaian Kristus, yang adalah propisiasi hanya bagi umat-Nya dan tidak bagi orang lain.

Maksud Kuyper hanya bisa dipahami di dalam terang konsepsi yang organik tentang umat manusia. Memang ini adalah doktrin yang dipahami dan dipercayai hanya oleh sedikit orang, terutama karena Arminianisme, dengan individualismenya, telah berkuasa atas banyak gereja yang mengaku. Di dalam pemikiran Arminian, kejatuhan Adam hanya memengaruhi individu-individu; dan kematian Kristus hanyalah bagi individu-individu – individu-individu yang menerima Kristus sebagai Juruselamat mereka.

Tetapi individualisme bukanlah ajaran Kitab Suci, dan Kuyper terlalu Reformed untuk berpikir sesuai ajaran [Arminian] yang demikian. Ia melihat seluruh umat manusia sebagai kesatuan yang organik dengan Adam sebagai kepala dan akarnya. Ia memahami pengajaran Alkitab bahwa kejatuhan Adam menyebabkan kesalahan menimpa seluruh umat manusia. Ia melihat bahwa semua manusia, termasuk kaum pilihan, bersalah karena dosa Adam yang memakan buah yang dilarang. Kuyper memahami bahwa agar kita bisa diselamatkan, kesalahan karena dosa Adam harus dihapus oleh pengorbanan Kristus yang sempurna. Oleh karena itu, ia mengerti bahwa Kristus membayar bagi dosa Adam dan kesalahan yang disebabkan dosa itu. Sesuai pengertian dari kata tersebut, Kuyper bisa berkata bahwa Kristus “menanggung murka Allah terhadap dosa seluruh umat manusia,” karena seluruh umat manusia, secara organik dan federal, ada di dalam Adam.

Kebenaran yang dikemukakan oleh Kuyper ini memiliki arti penting yang krusial dan tidak boleh luput dari perhatian setiap orang yang ingin menjadi Reformed. Pada saat yang sama, Kuyper, meskipun adalah seorang supralapsarian di dalam theologinya, memandang perihal ini dari sudut pandang yang terlihat infralapsarian. Jika saya boleh memperjelas posisi Kuyper dengan sebuah gambaran (bukan gambaran dari Kuyper sendiri), saya akan mengatakan bahwa Kuyper memandang seluruh umat manusia seperti sebuah arus air yang muncul dari sumbernya. Dan Adam adalah sumber itu. Sumber itu telah diciptakan oleh Allah dalam keadaan yang baik dan jernih, tetapi Adam merusaknya sehingga seluruh arus air itu menjadi tercemar dan mematikan. Jika arus air itu atau bagian mana pun darinya ingin dimurnikan, sumbernyalah yang harus dimurnikan. Ini Kristus lakukan dengan pengorbanan-Nya yang menjadi pendamaian ketika Ia mati bagi dosa asal Adam yang telah menyebabkan semua manusia bersalah. Di dalam konteks tersebut, pernyataan Kuyper adalah benar.

Tetapi, setelah kejatuhan, Allah telah membagi arus air itu menjadi dua arus yang terpisah; umat manusia telah dibagi secara berdaulat menjadi arus eleksi (pemilihan) dan arus reprobasi. Tetapi arus pemilihan sekarang bebas dari kesalahan Adam karena Kristus telah menghapus kesalahan Adam – kesalahan semua manusia, termasuk juga kesalahan kita, kaum tebusan.

Meskipun maksud Kuyper adalah seperti yang kita kemukakan di atas, saya secara pribadi lebih memilih solusi lain bagi permasalahan ini. Dan harus diakui bahwa ini adalah posisi supralapsarian, tetapi bagi saya posisi ini lebih sesuai dengan Kitab Suci. Idenya adalah sebagai berikut. Sejak kekekalan, Allah di dalam keputusan kehendak-Nya yang tidak berubah telah menetapkan untuk memuliakan diri-Nya sendiri melalui Kristus sebagai Kepala dari gereja. Gereja ini, yang diselamatkan di dalam Kristus, adalah dunia yang sejati dari pemilihan yang berdaulat. Ini adalah dunia yang baginya Kristus telah mati. Ini adalah dunia dari Yohanes 3:16 dan 1 Yohanes 2:2. Ini adalah dunia yang secara organik satu dengan Kristus, karena dunia ini adalah tubuh-Nya. Ini adalah dunia yang mencakup ciptaan di dalam segala bagiannya yang atasnya Kristus adalah Tuhan dan Kepala. Ini adalah dunia dari zaman yang akan datang yang di dalamnya kemuliaan Allah akan terpancar melalui Kristus dan gereja-Nya dari laut ke laut.

Untuk menggenapi tujuan agung berupa memuliakan diri-Nya sendiri di dalam Kristus, Allah telah menetapkan segenap keputusan kehendak-Nya: ciptaan sorgawi, dunia para malaikat, alam semesta yang terentang begitu luas, dan umat manusia yang lahir dari Adam. Sementara di dunia malaikat hal pemilihan dan reprobasi digenapkan segera setelah kejatuhan Iblis, Allah telah menetapkan untuk menyebabkan gereja-Nya dilahirkan di dalam dunia manusia, yang secara organik adalah satu di dalam Adam, yang bersalah karena kejatuhan Adam, tetapi ditebus melalui Kristus yang secara kekal adalah Kepala mereka dan yang telah menderita dan mati sebagai Kepala mereka. Kejatuhan Adam mencapai tujuannya di dalam Kristus.

Hubungan antara pemilihan dan reprobasi bukanlah hubungan sebuah sumber bersama yang dirusak oleh kejatuhan Adam, dengan sebagian darinya ditarik keluar dari umat manusia yang telah terjatuh, melainkan hubungan sebuah bait yang terdiri dari kaum pilihan dengan Kristus sebagai batu penjurunya dan kaum reprobat sebagai kerangka sementara yang diperlukan untuk membangun bait itu. Ini bukan hubungan antara dua arus air, yang dulunya pernah satu arus, tetapi sekarang terpisah menjadi dua, melainkan ini seperti hubungan antara biji jagung di satu sisi, dan akar, bunga jantan, batang, kelobot, dan tongkolnya di sisi lainnya. Akar dan lain-lainnya yang disebutkan belakangan itu memang dibutuhkan oleh petani, tetapi mereka bukan tujuan dari tanaman itu, meskipun diperlukan bagi tanaman itu. Ini adalah karya Allah yang luar biasa, yang memelihara kesatuan organik manusia sebagai sarana untuk menyebabkan satu kesatuan organik yang agung antara Kristus dan gereja-Nya – yang olehnya Allah sendiri dimuliakan di dalam karya-Nya yang ajaib. “Betapa ajaibnya jalan-jalan Allah, tidak terselami dan tidak diketahui!”

Untuk bahan-bahan lain dalam bahasa Indonesia, klik di sini.